SOLO, MettaNEWS – Tournamen sepak bola Putri KU 10 & KU 12, MilkLife Soccer Challenge oleh Bakti Olahraga Djarum Foundation menjadi ajang talent scouting dengan tujuan mencari bibit-bibit berkualitas yang berpotensi menjadi pesepakbola putri di masa mendatang. Di setiap kota penyelenggaraan, tim talent memantau dengan seksama tiap-tiap para peserta ketika beraksi mengolah si kulit budnar di lapangan hijau.
Coach Asep Sunarya selaku Tim Talent Scouting MilkLife Soccer Challenge menuturkan, bibit-bibit potensial yang terlihat dalam gelaran MilkLife Soccer Challenge akan dibina lebih lanjut melalui program MilkLife Soccer Extra Training.
Nantinya para peserta terpilih diberikan pelatihan khusus dengan target peningkatan kemampuan dasar bermain sepak bola.
MilkLife Soccer Extra Training diarahkan oleh Coach Timo Scheunemann yang memegang lisensi kepelatihan UEFA A di Koeln, Jerman sejak tahun 2007.
“Dalam setiap gelaran MilkLife Soccer Challenge di berbagai kota, kami mengidentifkasi bibit unggul usia 10-12 tahun untuk dilatih dan dipantau perkembangannya sesuai dengan target yang kita harapkan,” tutur Coach Asep saat press conference MilkLife Soccer Challenge, Jumat (26/8/2024).
“Perlu diingat kami menilai potensi bukan kemampuan bermain bola saat ini mengingat banyak pemain masih pemula. Hal yang perhatikan adalah kelebihan para siswi seperti atletisme, postur, agility, kepercayaan diri, kerja sama tim, konsistensi dan pantang menyerah,” imbuhnya.
Nantinya, setelah menjalani MilkLife Soccer Extra Training, para peserta di setiap kota akan membentuk sebuah tim mewakili kota tempat tinggal. Mereka akan dipertemukan dalam kejuaraan MilkLife Soccer Challenge All-Stars KU12 yang rencananya digelar di Kudus, Jawa Tengah pada awal tahun 2025.
Untuk itu, demi menggali bakat dan potensi para peserta, MilkLife Soccer Challenge tidak hanya menghelat pertandingan 7 vs 7 antar sekolah, namun juga mengadakan serangkaian uji ketangkasan (skil challenge).
Terdapat lima teknik dasar yang dilombakan, yakni passing and control, dribbling, shoot on target, 1 on 1 hingga penalty shoot. Salah satu teknik dasar dalam skill challenge adalah passing and control, dimainkan tiga siswi yang mengitari model lintasan segitiga sembari mengontrol dan mengoper bola ke rekan setimnya.
Teknik ini bertujuan untuk memahami keadaan lawan dan posisi tim di sekitarnya serta melatih ketajaman untuk memanfaatkan peluang mencetak gol dalam pertandingan.
Ada pula dribbling yang merupakan teknik dasar penting dan dalam bermain sepak bola karena bertujuan untuk melatih reaksi, penguasaan, dan mengalirkan bola dengan cepat. Selanjutnya, shoot on target adalah tantangan menendang bola secara akurat ke arah beberapa target dengan tingkat kesulitan berbeda-beda.
Sementara 1 on 1 juga tidak kalah penting karena siswi dapat mengasah kemampuan individu dalam menyerang, bertahan, dan mencetak gol. Dalam kategori ini setiap tim menurunkan tiga pemain dan tampil secara bergantian dalam durasi satu menit persiswi.
Pemenangnya ditentukan dari akumulasi jumlah gol yang diciptakan setiap tim. Terakhir, penalty shoot, berguna untuk melatih ketenangan mental pemain ketika mendapat tanggung jawab besar dalam mencetak gol atau menepis bola dalam situasi tendangan dari titik putih di depan gawang.
Solo dan Yogyakarta menjadi kota lanjutan setelah ajang turnamen MilkLife Soccer Challenge Series 1 ini diadakan di Kudus, Surabaya, Jakarta, Tangerang dan Bandung. Usai Bumi Mataram, penyelenggaraan berlanjut di Semarang pada 8-11 Agustus 2024. Adapun total penyelenggaraan di delapan kota tersebut mencapai 17 kali sepanjang 2024.